Selasa, 05 November 2013

NARASI HATI-KU

mungkin mencintaimu tak pernah ada batasannya
merindukanmu tak ada habisnya
mengenalmu hal terindah di hidupku

walau terkadang kita tak bicara berhari-hari,
meski kamu hanya bayangan hitam disisi gelap hidupku,
tapi kehadiranmu selalu aku dambakan

percakapan yang tak pernah aku mulai dengan orang lain
pembicaraan yang itu - itu saja tapi menjadi luar biasa
perkataan yang seakan terlalu sederhana namun tetap indah untuk ku dengar

terkadang aku ingin menjatuhkan diriku di atas awan
terjatuh menembus langit
menyentuh tanah asalkan di genggamanmu

aku lebih takut dari hari biasanya
saat kita tak bicara, lalu kepada siapa kamu bicara?
ketika kita tak bertemu, lalu wajah siapa yang kamu lihat?

ataukah hanya aku yang selalu merasakan kehadiranmu berarti?
andai bibir ini tak terbuat dari gengsi, mungkin sudah ku teriakan cinta padamu
bila saja tangan ini tak pernah kaku, saat ini akan ku genggam tangamu hanya untukku

merindukanmu seperti hadirnya matahari,
selalu aku butuhkan walau aku harus rela berbagi
berbagi entah pada siapa yang tak aku ketahui

aku ingin berdansa di atas jeruji tajam,
terluka dan menangis
asalkan itu bersamamu

aku tak pernah merasakan hal ini,
aku sudah berbicara dengan orang lain,
tapi pada akhirnya hanya kamu yang aku cari

aku menangis karena orang lain,
merasakan luka,
tapi hanya kamu yang tak pernah aku lupakan

di balik nama dihati ku,
selalu ada nama kamu,
walau hanya sebatas bayangan

mengerti, menjadikan aku lebih baik
barangkali saja hanya kamu yang bisa merubahku
kamu yang tak pernah lelah mendengar celotehan tak masuk akal dariku

mengapa tak bisa kita bersatu?
apa hanya aku yang memikirkan pertanyaan itu?
bagaimana denganmu?

Kamis, 29 Agustus 2013

same mistake.

"Terlalu bodoh buat selalu kasih kesempatan ke orang yang ngelakuin kesalahan yang sama berkali-kali (lebih dari 3kali)!"


       Aku memang bukan orang yang baik dan juga bukan orang berhati malaikat, tapi setidaknya aku selalu memberi kesempatan "keber-juta" kalinya untuk seseorang. Aku selalu percaya kalau waktu akan membuat suatu perubahan dan sayangnya itu tidak pernah terbukti positive. Waktu memang membawa perubahan dari satu sisi ke sisi lain tapi tidak akan selalu menjadi baik. Terlalu lemah untuk dikatakan aku terbiasa dengan rasa menyesal yang sangat dalam. Terlalu berpura-pura jika orang menyebutku "periang". Aku hanya berusaha menutupi semuanya karna menunjukkan kelemahan adalah kelemahan yang sangat aku hindari. Mungkin aku terlalu masih tidak mengerti apa itu "kesempatan" apa itu "kebodohan" yang sama "and sometimes all you need is a second chance because maybe time wasn't ready for the first one". Semua orang berhak atas kesempatan kedua tapi bukan kesempatan ketiga keempat kelima dan keberjuta kalinya seperti yang pernah aku berikan. Kamu atau aku yang terlalu tidak mengerti arti dari "percaya"? Kamu atau aku yang tidak pernah mau tau dimana perbedaan antara "peduli karna nyaman" atau hanyalah "rindu karna membutuhkan"? atau hanya aku yang selalu berpura-pura melupakan masa lalu dan terus berjalan seolah-olah aku menggenggam tangan masa depanku ? untuk apa lagi dipertanyakan jika saat ini semuanya tidak akan pernah terungkap, biarlah aku menyimpannya dalam bisu dalam diam dengan berkata "selamat malam bulan, selamat malam kamu".

Kamis, 16 Mei 2013

Diujung Penyesalan


Langkah tapak kakimu mulai terbang seolah – olah aku seorang bidadari bersayap, aku terbang melewati batas kebahagianku dan berhenti tepat di atas rasa penyesalan. Andai aku bisa kembali ke masa yang dulu disaat semua otakku penuh dengan tarian. Menari diatas pecahan kaca, itu yang sekarang aku rasakan, menyesal dalam diam tanpa ada seorang pun yang tau, bibirku terkunci seakan takut berkata, jikapun aku berkata mungkin yang keluar hanyalah teriakan penyesalan. Merintih gerakan dasar menariku, dari langkah awal yang berayunkan lambaian tangan aku pun menahan tangis dalam hati setiap tapak kakiku menginjak pecahan kaca dibawahnya.
Aku sudah menjadi penari paling kuat diatas pecahan kaca ini, tapi bagaimana bisa seorang manusia terus bertahan dalam rasa “sakit” dan “berdarah” ? aku hanyalah seorang manusia bukan robot baja yang tidak bisa berdarah, bukan lembaran kertas yang tidak pernah  mengeluarkan air mata. Aku seorang wanita yang berpura-pura tegar, selalu bisa memberi nasihat tapi tidak bisa melaksanakannya, apakah aku salah? Ah sudahlah. Penyesalan memang selalu datang untuk menghukum, pada akhirnya aku hanya bisa terus menari walau aku tau ada pecahan kaca yang mungkin bisa membunuhku karna membuat darahku habis. Aku lelah dengan kata lelah itu sendiri, aku harus terus memasang topeng tercantikku agar tak ada satupun dari mereka yang tau tentang penyesalan ini.

Pr. Chindi Pramana

Selasa, 14 Mei 2013

Wanita di Persimpangan


Pr.Chindi Pramana

Persimpangan, berarti jalan yang bercabang, lebih dari satu dan sesuatu yang lebih dari satu itu harus dipilih, memilih itu memang tak semudah membacanya kan? Iya, tapi memilih itu ga harus salah satu bisa salah dua atau salah tiganya. Semua pilihan itu ada di tangan kalian, mau memilih satu atau dua atau tiga tapi ingat semuanya ga bisa kamu miliki dalam waktu bersamaan.
Hari ini aku melihat ke arah lain dari sisi kehidupan cinta wanita lain, wanita muda sedang berdiri di persimpangan yang sama denganku. Persimpangan antara rasa menyerah dan rasa menunggu. Aku masih di persimpangan itu, aku masih diam tanpa memilih, aku masih berharap angin akan menerbangkanku ke simpang yang benar, seperti itu pula wanita di sampingku ini. Aku bisa melihat semua air mata yang tidak ia keluarkan dan aku bisa membaca semua fikiran yang tidak pernah ia coba ungkapkan. Aku bukan seorang peramal yang bisa mengetahui semuanya tapi aku bisa merasakan apa yang ia rasakan. Bisik-bisik setan mulai mempengaruhi setiap desah nafasnya, seolah – olah menyuruhnya mengakhiri nyawanya sendiri tapi untunglah suara malaikat masih lebih kencang berteriak untuk mempertahankan nyawanya.
Aku masih berdiri di persimpangan yang sama tepat disebelahnya tanpa mencoba memilih jalan, aku masih membisu melihatnya yang begitu kuat menahan terpaan angin menunggu demi berjalan menuju ke jalan menyerah. Aku masih terus memperhatikan setiap kedipan mata wanita itu. Aku sungguh yakin wanita itu adalah orang yang merasakan hal yang sama denganku tapi ia sudah memilih untuk berjalan ke arah jalan menyerah dan mengakhiri semua kepedihan yang hanya ia mengerti (aku juga belum mengerti) berbeda denganku yang masih terasa berat melangkahkan tapak kakiku menuju jalan ke depan, inginku berjalan mundur dan memperbaiki semuanya bahkan mengakhiri semua ini dari awal tapi bagaimana bisa berjalan mundur sedangkan jalan dibelakangku sudah berdinding beton baja masa lalu yang mustahil dihancurkan.
Aku menikmati setiap bisikan – bisikan rumput yang menggodaku di persimpangan ini tanpa aku sadari wanita itu sudah maju lebih awal dan lebih depan satu langkah dari tempat ku berdiri. “Membisu dan berfikir” itu yang aku lakukan. Mangapa tidak ia genggam tanganku untuk melangkah bersamanya? Apa yang ia fikirkan hingga ia memilih begitu cepat dibandingkan aku? Apa salah jika aku masih berharap angin yang menerbangkanku? Bukankah hanya “pecundang” yang akan menyerah? Mengapa aku hanya berfikir, berfikir, berfikir tanpa pernah bertindak?.
Wanita itu sekarang sudah seribu langkah di depanku. Aku masih bisa melihatnya melayangkan tapak kakinya menuju jalan yang ia pilih, jalan menyerah dan aku masih terus berfikir. Sudah sewindu aku berdiri tanpa tau jalan mana yang aku pilih, tanpa berbicara, tanpa bertindak dan sekarang aku sadar dari lamunan diamku, aku mencoba membuka mulutku yang seolah – olah sudah terkunci , jika mulut ini adalah ruangan mungkin aku membayangkan betapa penuh debunya dan betapa banyak sarang laba-laba yang hinggap. Aku berteriak dengan suara letih “Mengapa tidak susah bagimu?” dan wanita itu hanya berbalik dan tersenyum sambil terus melayangkan tapak kakinya. Walaupun itu hanyalah senyuman tak berkata-kata tapi aku seolah tau maksud dari senyumnya itu.
Aku bukanlah menyerah sebagai pecundang tapi menyerah sebagai orang yang sadar akan keadaan, dimana keadaan yang tidak pernah tau akan hadirnya aku yang terus menunggu dalam diam. Aku bisa berlari untuk menuju jalan menyerah tapi aku lebih memilih berjalan, karena aku hanya ingin menikmati semua pemandangan yang akan aku lalui.

Kamis, 09 Mei 2013

LOV-3

Cinta, hmmm cinta itu cuma ada tiga jenis... cinta terbalas, cinta ga terbalas dan cinta diam-diam.

Cinta terbalas hehe ini yang dibilang "keajaiban cinta" cinta yang aku bilang dua sisi itu sempurna dikeadaan ini, ketika kamu mencintai seseorang yang mencintai kamu juga, disaat kamu takut kehilangan seseorang yang ga akan pernah menghilang dari kamu. Cinta terbalas itu kayak udah punya tiket yang tepat buat naik kereta yang tepat juga, kereta yang nyaman, dingin hehe tapi ga kerasa dingin karna disekitar kereta itu udah ada kehangatan hati seseorang yang selalu sayang sama kamu. Mencintai seseorang yang mencintaimu balik itu udah kayak jalan diatas permen kapas, empuk banget kalaupun kamu jatuh sesekali tapi ga akan kerasa sakit malah kamu bisa makan kemanisan permen kapasnya itu.

Cinta ga terbalas awwwwww ini sakit banget, lebih sakit dibandingin makan pas sariawan haha iya ga sih? gimana bisa sih buat ngejalanin sesuatu yang "dua sisi" hanya dengan satu sisi, dan itu tuh udah kayak laper tapi tetep gamau makan, bodoh kan? Tuhan itu janji "orang baik akan berjodoh dengan orang baik" jadi hayok kita harus positive thinking, ketika cinta itu ga terbalas berarti dia itu belum baik buat kamu atau kamu terlalu baik buat orang yang begitu atau juga kamu belum baik, move on, cari kesibukan buat memperbaiki diri lebih baik dan percaya deh Tuhan lagi sibuk nelfonin orang baik buat kasih tau kalo kamu lagi nungguin dia.

Cinta diam-diam, cinta ini cinta yang paling bodoh. Cinta ini cinta yang ada ditengah - tengah. Inget deh hidup itu selalu menjadi pilihan, maju sebagai pemenang atau mundur seperti pecundang, sama kayak di keadaan cinta ini, kalo kamu bisa berani maju buat bilang ke dia kamu bisa jadi pemenang walau ga 100% kemungkinannya tapi itu akan lebih baik dibanding kamu terus sembunyi di balik keheningan hati karna melihat dia bersama yang lain itu sakit tapi pura-pura senyum ya? ciandelu. memang buat ungkapin cinta itu paling susah apalagi cewek, cewek itu diposisi yang cuma harus nunggu, tapi apa salah ya kalo cewek itu ungkapin cinta dulu? bukan dengan cara "mau gak jadi pacar aku?" tapi bisa dengan sikap kamu ke dia, perhatian itu udah termasuk rasa cinta. tenang aja hati manusia itu bukan terbuat dari batu yang ga bisa cair, pada akhirnya seseorang itu bakal respont, memang ga semuanya bernasib baik tapi dari pada terus sembunyi? lebih baik berusaha dulu, gagal atau berhasil itu kan nomor duaaaaa!!! mangat ya kamu hehe

Selasa, 30 April 2013

tearsdrops is...

"Air mata adalah air pembasuh luka"


Terkadang ketika kamu terluka, kamu menginginkan sesuatu tetapi tidak bisa kamu gapai, ketika kamu merindukan seseorang, saat kamu mencoba melupakan seseorang yang faktanya masih terus menari difikiranmu dan kamu harus berlari dari kenyataan yang pahit bahkan kamu kehilangan seseorang yang tidak pernah nyata menjadi milikmu... semuanya akan menjadi reda ketika kamu menangis, mungkin saja air yang mengalir dari matamu itu akan mengalir membawa semua kepedihan yang sebenarnya tidak pernah kamu inginkan. Jika kamu menangis bukan berarti lemah. Menangis bukan berarti sakit bukan berarti kamu tidak bisa mengerti apa yang harusnya terjadi, menangis hanya sebuah ungkapan hati yang tidak bisa dirangkai dengan kata-kata bahkan ditulis diatas lembaran emas sekalipun. Menangislah selama semuanya masih bisa kamu rasakan. Terkadang kebahagiaan juga bisa membuatmu menangis. Menangis akan membantumu untuk berhenti dan menyadari semua yang terjadi, mencuci semua pandangan burukmu tentang kehidupan, membersihkan pipimu dari debu-debu keperihan dan membawanya jatuh ke tanah jatuh ke dalam lubang kehidupan baru yang akan menjadi penyubur kebahagiaan masa depanmu.